Rapat koordinasi dan silaturahmi di Kampus Institut Agama Islam (IAI) Diniyyah Pekanbaru menjadi momen penting dalam upaya memperkuat literasi dan edukasi wakaf di kalangan akademisi dan masyarakat. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Rektor IAI Diniyyah Pekanbaru, Dr. Novi Yanti, MM, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Riau, Bapak Abdul Rasyid Suharto, serta Dr. Yudi Irwan, M.E.Sy, yang merupakan anggota Divisi Pembinaan Nazhir BWI Riau.
Dalam pertemuan ini, rombongan BWI Riau mendapat sambutan hangat dari segenap civitas akademika IAI Diniyyah Pekanbaru. Salah satu yang turut menyambut adalah Bapak Irwandi, S.E., M.E., dosen Ekonomi Syariah di kampus tersebut. Kehadiran BWI Riau ini menandai komitmen bersama untuk meningkatkan literasi dan edukasi terkait wakaf di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas.
Dr. Novi Yanti, MM, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran kampus dalam mengedukasi generasi muda tentang pengelolaan wakaf yang produktif dan transparan. “Literasi wakaf bukan hanya sekadar pengetahuan, tetapi menjadi bekal untuk membangun kemandirian ekonomi umat, dan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan BWI dalam mendorong literasi wakaf di kalangan mahasiswa, Kami berkomitmen untuk menjadikan kampus sebagai pusat penyebaran ilmu tentang wakaf, sehingga generasi muda dapat lebih memahami dan terlibat dalam pengelolaan wakaf secara produktif,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua BWI Riau, Abdul Rasyid Suharto, menekankan bahwa edukasi wakaf di kampus sangat krusial untuk membentuk pemahaman yang lebih mendalam mengenai potensi wakaf dalam memajukan kesejahteraan sosial. Dr. Yudi Irwan, selaku pembicara dari Divisi Pembinaan Nazhir, juga menyoroti peran penting mahasiswa dalam menjadi agen perubahan dan pendorong utama dalam pengelolaan wakaf yang lebih profesional.
Kolaborasi antara BWI Riau dan IAI Diniyyah Pekanbaru diharapkan mampu menciptakan program-program edukatif yang mendukung pengembangan wakaf, khususnya dalam pengelolaan aset wakaf yang profesional. Rapat ini menjadi langkah awal dalam pengembangan program literasi wakaf di lingkungan kampus dan diharapkan dapat memicu peningkatan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan wakaf, baik sebagai pengelola maupun pemberdaya wakaf di masa depan.