Edukasi dan Sosialisasi Keuangan Syariah Tahun 2024 : Langkah Maju dalam Ekonomi Syariah Nasional dan Global

Pekanbaru, 16 Mei 2024 – , Aula Lancang Kuning di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Riau, Pekanbaru, telah diadakan acara penting bertajuk “Edukasi dan Sosialisasi Keuangan Syariah Tahun 2024.” Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Riau, Wahyu Prihantoro, Kepala Kanwil DJPB Riau, Heni Kartikawati, Kepala Kanwil DJBC Riau, Agus Yulianto, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Sutan Emir H., Ketua BWI Riau, Abd Rasyid Suharto, dan Kaba DJPB Riau, Hilwan Satria.

Acara dimulai dengan seremonial menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti oleh pembacaan doa oleh Abdul Cholil, Kasi Kepatuhan Internal. Setelah itu, Kepala Perwakilan Kemenkeu Riau, Wahyu Prihantoro, memberikan kata sambutan yang menekankan pentingnya pengembangan keuangan syariah dalam transaksi nasional dan global. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi syariah dapat meningkatkan pendapatan negara, yang pada gilirannya akan mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih cepat dan merata hingga ke pelosok negeri.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR, Bu Dwi Irianty Hadiningdyah, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara dengan peringkat ketiga terbaik dunia dalam pengelolaan keuangan syariah. Selain itu, Indonesia juga menjadi negara dengan jumlah jamaah haji terbanyak setiap tahunnya. Beliau menekankan bahwa sudah menjadi tugas bersama untuk menjadikan Indonesia sebagai negara percontohan keuangan syariah dunia, sehingga mampu menciptakan sistem keuangan syariah yang komprehensif dan unggul. Hal ini bisa dicapai dengan langkah-langkah konkret yang memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang ada.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan diskusi yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama mengangkat tema “Kontribusi Nyata SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dalam Berbagai Bidang: Pendidikan, Sosial, Transportasi, Hukum, dan lain-lain.” Dua narasumber, Subhan Noor (Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah) dan Hardi Wibowo, memaparkan bagaimana SBSN telah berkontribusi secara signifikan dalam berbagai sektor di Indonesia. SBSN telah menjadi instrumen penting dalam pembiayaan proyek-proyek vital yang mendukung perkembangan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.

Sesi kedua diisi oleh narasumber dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Bank Syariah Indonesia. Anjar Gumelar dari KNEKS memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi dan keuangan syariah baik di tingkat nasional maupun global. Ia menjelaskan bahwa ekonomi syariah memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberikan dampak positif yang luas. Edukasi dan sosialisasi tentang keuangan syariah menjadi kunci dalam memperluas pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap sistem ini.

Materi edukasi dan sosialisasi keuangan syariah dari Anjar Gumelar menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip syariah dalam keuangan. Bank Syariah Indonesia juga turut berkontribusi dengan membagikan informasi mengenai produk-produk syariah yang mereka tawarkan, serta manfaatnya bagi masyarakat luas.

Acara “Edukasi dan Sosialisasi Keuangan Syariah Tahun 2024” ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang kuat dalam upaya mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia dan pengembangan wakaf khususnya di Provinsi Riau. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, Indonesia dapat menjadi pusat keuangan syariah global yang diakui dan dihormati. Kesadaran dan pemahaman yang meningkat tentang keuangan syariah diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *